JURNAL REFLEKSI (Modul 2.1.)
Oleh Junaidi SPd MA
Pada awal
modul 2 ini, saya merefleksikan hasil dari kegiatan yang saya ikuti di LMS ini
dalam bentuk jurnal refleksi. Jurnal Refleksi Minggu ke-9 ini membahas materi
pada Modul 2.1 mengenai Pembelajaran Berdiferensiasi. Jurnal refleksi ini saya
tulis sebagai media untuk mendokumentasikan perasaan, gagasan dan pengalaman
serta praktik baik yang telah saya dilakukan.
Pada refleksi
kali ini saya menggunakan model 4 P (Peristiwa, Perasaan, Pembelajaran, dan Penerapan)
yang dikembangkan oleh Dr. Roger Greenaway.
Peristiwa
Mulai dari
diri merupakan awal untuk mempersiapkan diri dalam menerima pengetahuan baru
pada modul 2.1, kemudian dilanjutkan dengan eksplorasi konsep pemikiran kita
dari modul yang sudah dipelajari, diskusi dengan rekan CGP dalam ruang
kolaborasi untuk menemukan kesamaan persepsi serta saling memberi masukan
konstruktif dalam menyusun rencana pembelajaran berdiferensiasi, secara mandiri
menyusun RPP berdiferensiasi diunggah di LMS untuk mendapat umpan balik dari
sesama CGP dan fasilitator, mendapat penguatan dari narasumber dalam elaborasi
pemahaman, membuat keterkaitan dengan materi sebelumnya yang sudah dipelajari,
dan diakhiri dengan aksi nyata praktik pembelajaran berdiferensiasi di kelas sesuai
dengan RPP yang sudah dibuat.
Perasaan
Saya merasa
senang mengikuti dan mendapatkan kesempatan untuk mempelajari modul ini
Pembelajaran berdiferensiasi, karena memang saya kadang hanya menyajikan satu
media saja pada pemberian materi sedangkan kebutuhan siswa/gaya belajar siswa
beragam. Ada siswa yang belajar melalui audio,visual,dan kinestetik. Dengan
keberagaman gaya belajar siswa maka seorang guru harus dapat memenuhi kebutuhan
belajarnya begitu juga dalam menyajikan produk hasil belajar. Guru memberikan
kebebasan kepada siswa untuk mengekspresikan hasil karyanya dalam berbagai
hasil karya sesuai minat dan bakat siswa.
Pembelajaran
Pembelajaran
berdiferensiasi didesain agar guru bisa melaksanakan pembelajaran yang mampu
mengakomodir berbagai macam kebutuhan belajar murid. Guru harus memiliki
kepekaan dalam merespon semua kebutuhan belajar murid, hal ini dapat dilakukan
dengan memperhatikan : bagaimana kesiapan belajar murid; bagaimana minat murid
terhadap materi pembelajaran kita; dan seperti apa profil belajar murid.
Kemudian dalam kegiatan pembelajaran, guru perlu juga memperhatikan strategi :
diferensiasi konten; diferensiasi proses; dan diferensiasi produk. Dan dalam
proses penilaian, guru menggunakan penilaian berjenjang. Harapannya, semua murid
bisa memperoleh kesempatan yang sama dalam mengikuti pembelajaran, sehingga
lingkungan yang aman dan nyaman pun akan didapatkan murid.
Penerapan
Data pemetaan
bisa diperoleh dari data murid pada tahun/semester sebelumnya, melalui angket,
melalui pengamatan, atau wawancara dengan sesama rekan guru dan wali murid.
Pembelajaran berdiferensiasi bukan sesuatu yang baru namun sudah di laksanakan
oleh semua guru namun terkadang guru lupa dan ingin selalu di posisi zona
nyaman dengan tidak memenuhi kebutuhan belajar siswa. Dengan mempelajari modul
pembelajaran berdiferensiasi guru di ingatkan kembali di bangkitkan lagi
semangat nya agar terwujud merdeka belajar dengan pembelajaran yang berpihak
pada murid. Saya menerapkan pembelajaran berdiferensiasidi sekolah saya jenjang
taman kanak-kanak memulai dengan diferensiasi konten yaitu menyedikan berbagai
media dalam pemebelajaran seperti gambar, vidio, maupun audio.
Komentar
Posting Komentar